Kamis, 01 Maret 2012

Parodi Sejarah Uchiha Madara, a Naruto Fanfiction

Ehm, berikut adalah sebuah Fanfiction yang bergenre "campur-campur". Mulai dari Serius, Action, Horror, Romance, Gaje, Maksa, Mesum, Ngawur, Aneh, dll, pokoknya komplit. Sebuah Fanfiction yang akan menjawab berbagai pertanyaan di benak kita selama ini secara singkat, padat, dan teramat nggak jelas. Tempat berbagai fakta baru tentang naruto (Jangan dipercaya) yang selama ini belum kita ketahui ...
Let's Checkitout!!

Lembah akhir, berpuluh-puluh tahun sebelum cerita dimulai, derasnya air terjun menjadi saksi akan pertarungan dua orang shinobi dari Desa yang sama, Konoha. Yang satu adalah seorang lelaki dari klan Uchiha, terlihat dari lambang kipas yang terdapat di belakang jubah perangnya, Uchiha Madara. Satu lagi tentu saja rival abadinya, seorang Senju yang kala itu sedang memimpin, Hashirama.

Sambil berdiri di atas pepohonan raksasa, Hashirama dengan tubuh penuh luka menatap tajam ke arah Madara. Sementara Madara, ia tampak kelelahan. Nafasnya terengah-engah.
"Haah ... Hah ... Kau ..."
"Maafkan aku, Madara"
Tapp ...
Dengan sisa-sisa chakranya, Hashirama merapal sebuah jutsu.
Whussss ...
Pohon-pohon bermunculan di sekeliling tubuh Madara, menciptakan suatu penjara yang kemudian hendak menyegelnya.
"Sial ... Haahh ..." Madara terkepung.
"Tak ada cara lain, hanya ini satu-satunya yang bisa ku lakukan ..." Pikirnya sebelum kemudian merapal sebuah jutsu.
   
Tapp!!

Hashirama melakukannya, pepohonan yang mengelilingi Madara mulai menekan tubuh yang terkurung di dalamnya. Terus menekan dan semakin menekan.

"Katsu!!!"

Jduarrr!!!
Ledakan dahsyat menyisakan asap yang mengepul ke udara.

Fakta 1 : Hashirama sempat belajar teknik Katsu dari Yoshimori

Hhusssshh ...
Asap dari ledakan tadi mulai menghilang.
Samar-samar, terlihat Madara rebah dengan tubuh yang sedikit hangus.
"Haah ..." Ternyata ia belum benar-benar tewas.
"A-awass kau ...
Ini, belum, berakhir, aku akan membalasnya!!!
Uagghhh ..." Ucap Madara sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

"Haaahhh .. haaah ..." Hashirama rebah, nafasnya semakin tak menentu, tampak begitu kelelahan dan kehabisan chakra.
"Aku, berhasil ..." Kemudian iapun pingsan.

....................

Sementara itu di balik bebatuan, tampak sesuatu tengah terengah-hengah.
"Haha, haah ...
haaah, aku ... Aku lolos" Ucapnya dan kemudian teringat dengan kejadian tadi.

Flasback ...
Sesaat sebelum Hashirama menyegel Madara dengan kayu-kayu Mokuton, ia mengaktifkan sebuah jutsu. Dengan jutsu itu, setengah arwah Madara dapat keluar dari tubuhnya. Dan setengah arwahnya itulah yang kini berada di balik bebatuan.

Fakta 2 : Hashirama hanya membunuh setengah nyawa Madara

"Aku, aku berhasil ...
Bukan hanya berhasil lolos, aku juga mendapatkan DNAnya ...
Haaah, hahh.." Ucapnya masih terengah-engah. Ternyata, arwah juga bisa kelelahan.
"DNAnya telah ku bawa ke tempat yang aman, sekarang yang harus ku lakukan hanyalah mencari tubuh yang baru ...
Yaaah ..." Ia memandangi kedua tangannya. Arwah Madara tampak transparan karena ia belum memiliki wadah.
"Tapi sebelum itu ..." Arwah Madara teringat akan suatu ide.

....................

Di saat yang sama, Tobirama yang sedang mencari kayu bakar tak sengaja lewat di lembah akhir.
"Kakak!????" ia terkaget saat melihat kakaknya pingsan di atas kayu-kayu Mokuton.
"Kakak!!!! Bangun kakak!!!" Ia menggoyang-goyangkan pundak kakaknya.
"To-Tobirama ..." Perlahan sang kakak membuka matanya.
"Kakak, jangan mati kakak!!"
"Ka-kau anak yang baik ...
Akkhh, kau adalah adikku yang paling baik ..."
"Jangan mati kakak!! Hiksss ..." Tobirama meneteskan air mata.
"Tak perlu sampai menangis, uhkk ...
Ikhlaskan saja kalau kakak harus pergi ..."
"Tidak!! jangan pergi kakak!! Hiksss hiksss ..."
"kau itu laki-laki, kau tak boleh cengeng ..."
"Hikss, soalnya kalau kakak nggak ada, itu berarti aku harus mencari kayu bakar selamanya, tidaaak ..." Ucap Tobirama Innocent.
"..."
Gubraaaakk ...
Hashirama pingsan untuk kedua kalinya.

Fakta 3 : Kalau Hashirama tak ada, biasanya sang adik mencari kayu bakar di Hutan

....................

Kembali ke tempat arwah Madara berada. Kini, ia sedang berada di dekat air terjun ...
"Sebelum aku mencari tubuh baru, aku harus memanfaatkan kesempatan ini ...
Fufufu" Senyum mesum terpancar jelas dari setengah arwah tersebut. Di depannya, tampak beberapa wanita sedang berdiri di dekat sungai.

"Huaaaaaahhh ..." Darah merah mulai mengalir dari hidung Arwah Madara saat melihat seorang gadis membuka satu per satu pakaiannya, mulai dari baju, celana, hingga pakaian dalam.
"Uaaaaaahhhhh ..." Arwah yang transparan membuat aksi mengintip level dewanya ini tidak ketahuan.

Fakta 4 : Madara adalah seorang yang mesum

Fakta 5 : Ternyata arwah juga bisa Nosebleed.

"Chiyou-chan, ayo donk, ikut nyemplung bareng ma kita ...
Airnya seger lho" Ajak seorang gadis yang sudah berada di dalam sungai.
"Malu ahh ..." Wajah Nenek Chiyou yang tentunya waktu itu masih muda belia agak memerah.
"Aaaah, nggak asyikk ...
Masa jauh-jauh ke perbatasan tapi nggak mau ikut berenang ...
Enak lho, di Sunagakure mana ada tempat kaya gini" Ajak satu lagi teman wanitanya. Mereka hanya bertiga.
"Ummm ..." Chiyou masih ragu-ragu.
"Tenang aja, nggak akan ada yang ngintip kok ...
Kalau ada biar aku yang memukulnya"
"Tapi-tapi ..."

"Buka! Buka! Buka!" Batin Madara yang sendari tadi mengintip mereka secara terang-terangan.

"Mm, baiklah ..." Akhirnya Chiyou bersedia.
"Nah, gitu dong..."

Perlahan, Chiyou mengangkat bajunya ke atas.
Saat itu usia Chiyou masih 14 tahun. Namun, ukuran dadanya tak kalah besar dari dua temannya yang berumur 18 tahun.

"Terussss!!!" Bagaikan setan, arwah Madara terus menghasut jiwa muda di depannya.

"Ummm" Chiyou kemudian membuka celananya perlahan. Hingga akhirnya, hanya menyisakan sebuah celana dalam berwarna krim.

....................

Di tempat Hashirama berada, tampak kalau ia sudah siuman. Kini ia tengah terduduk di sekitar api unggun bersama adiknya, Tobirama.
"Hmm, ngomong-ngomong kenapa kakak bisa berada disini??"
"Tadi aku bertarung dengan Uchiha Madara ..." Ucap Hashirama.
"Oh ya? lalu bagaimana hasilnya?"
"kakak berhasil mengalahkannya, dia pasti sudah berada di Akhirat sekarang ..." Ucap Hashirama yang tak tahu kalau arwah Madara sebenarnya sedang mengintip orang mandi.

"Hah!? Kak Madara sudah tewas!???"
"ya ...
Dan sebelum mati, ia bilang kalau dia akan membalas semuanya ..."
"hah!? Bagaimana bisa!???"

"Tobirama, mengenai jutsu yang belakangan ini kau pelajari itu ..."
"Maksud kakak Edo Tensei??"
"ya, aku khawatir kalau-kalau jutsu itu dapat membangkitkannya ..
Karenanya, sebaiknya kau menghentikan penelitian akan jutsu itu"
"Ta-tapi kak!"
"Tidak ada tapi-tapian. Kakak telah memutuskannya"
"Ummm" Tobirama tak dapat berkata apa-apa.

Fakta 6 : Karena itulah, Edo Tensei dicap sebagai jutsu terlarang

"Maafkan aku sayang ..." Ucap Tobirama dalam hati.
"Aku tak dapat memenuhi janjiku" Lanjutnya.

Fakta 7 : Ternyata, alasan kenapa Tobirama menciptakan Edo Tensei adalah untuk menghidupkan kembali nyawa kekasihnya.

....................

Kembali ke Sungai ...
"Uuhh, punya Chiyou-chan gede banget ih .."
"Mm, a-apaan sihh ..." Wajah Chiyou semakin memerah.
"Hayoo, udah diapain aja sama tuan Kazekage??" Goda teman satunya.
"Umm, itu, eh, apaan sihh!!!!" Chiyou memegang kedua dadanya.

Fakta 8 : Nenek Chiyou sempat menjalin hubungan dengan Kazekage

"Glekkk ..." Arwah madara menelan ludah. Tanpa basa-basi, ia mendekat ke tubuh Chiyou dan bersiap untuk menerkam dada si cantik belia itu. Namun, sesaat setelah ia hendak meremas kedua dada besar Chiyou, tangannya malah tembus.
"Sial, aku lupa" Umpatnya.

"Aaah, aku harus segera mendapat tubuh!!!" teriak sang arwah.
"Ng???" Sesaat setelah ia berteriak, tiba-tiba ia melihat sesuatu di balik semak-semak, dua buah bola mata sedang mengintai.
"Ooo? ternyata bukan hanya aku yang mengintip mereka" gumam arwah Madara yang kemudian mendekat ke arah lelaki mesum di balik semak-semak.
"Wah..wah ..." Arwah Madara berdiri tepat di depan pemuda berambut putih yang sedang mengintip itu. Karena arwah, si pemuda tak menyadari keberadaan Madara.
"Ckckck, anak muda jaman sekarang ..." Ucap Madara nggak sadar kalau dia cabul juga.

Fakta 9 : Ayah Jiraiya juga mesum

"!" sebuah ide terlintas.
"Aha, sepertinya aku bisa memanfaatkan tubuh ini ..."
Tapp ...
Madara merapal sebuah jutsu.
"!!!????" Tubuh si pemuda berambut putih tiba-tiba mengejang, tatapanya berubah kosong.
Settt ...
Arwah Madara kemudian masuk melewati mulut si pemuda.
Deggg ...
"Yaaah" Madara mulai bisa merasakan tubuh si pemuda itu.
"Fufufu, dengan tubuh ini, aku bisa bermain-main dengan ketiga gadis itu" Pikirnya dan kemudian bangun dari semak tempat ia bersembunyi. terang-terangan ingin memperkosa ketiga gadis itu.
"Mereka hanya tiga orang gadis kecil, sedangkan aku adalah seorang lelaki yang kuat, aku pasti bisa menaklukan mereka" Pikirnya sembari terus berjalan mendekat.

"Eh?" ketiga gadis itu menatap ke arah pemuda berambut putih panjang.
"Kyaaaaaaaaaaaa!!!!!!" langsung saja, mereka berteriak.
"Fufufu, selamat sore gadis-gadis manis ..." Lagi-lagi ia mengeluarkan senyuman mesum.
"Kyaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!"
JBUAKKKK!!!!
Refleks saja, ketiga gadis itu memukul kepalanya, tepat di mata kanan hingga membuat ia terpental sangat jauh. Bukan hanya tubuhnya, bahkan arwah madarapun ikut terpental lepas dari tubuh.
Whussssss ...
si arwah terpental jauh menembus gunung.

Brukkk ...
Arwah Madara jatuh beberapa kilo dari tempat tadi.
"Uuuhh, aku tak menyangka pukulan mereka sekeras itu, sakittt ..."

Fakta 10 : Alasan kenapa Madara (Tobi) menutup mata kananya dengan topeng adalah karena trauma.

"Haaah, sudahlah, daripada memikirkan wanita, lebih baik aku memfokuskan diri untuk mencari tubuh baru ...
tubuh yang cocok, bukan tubuh labil seperti yang tadi" Pikir si arwah gentayangan.

Setelah itu, Tobi mulai bertualang untuk mencari tubuh yang baru dan cocok selama bertahun-tahun.
Hingga akhirnya, iapun berhasil menemukannya.

0 komentar:

Posting Komentar

komik naruto © 2008 Template by:
SkinCorner